Ukuran kartu pos sekarang ini beragam karena sangat mudah untuk di personalisasikan. Tetapi berapakah ukuran kartu pos standar Indonesia? sebelum itu mari kita ulas terlebih dahulu sejarah kartu pos di dunia dan di Indonesia.
Apakah ada Anda tahu apa itu kartu pos? kartu pos adalah kartu untuk mengirimkan pesan yang dapat dikirim tanpa amplop. Kartu yang dikeluarkan pemerintah pertama adalah Korrespondenz Karte Austria berwarna crem atau kuning jerami (dengan cap dua kreuzer) dikeluarkan pada Oktober 1869.
Di Amerika Serikat John P. Charlton dari Philadelphia memperoleh hak cipta untuk kartu yang dicetak secara pribadi yang dihiasi dengan pola perbatasan pada tahun 1861; hak cipta kemudian diteruskan ke M.L. Lipman.
Pemerintah AS mengeluarkan kartu pos dengan prangko tercetak pada Mei 1873. Hingga tahun 1898 kartu suvenir yang dicetak secara pribadi memerlukan stempel dua sen (dua kali lipat jumlah kartu pemerintah) jika ada pesan.
Jerman, Swiss, dan Inggris Raya mengikuti contoh Austria dalam memasok kartu pos melalui kantor pos. Penggemar Inggris dan kartu violet, dicetak dengan cap halfpenny, dikeluarkan pada Oktober 1870 dan dijual 76 juta pada tahun pertama.
Berbagai klaim atas penemuan kartu pos bergambar telah dibuat. Yang paling terkenal mungkin adalah kartu Léon Besnardeau dari Sillé-le-Guillaume, dekat Le Mans, Perancis, yang membuat kartu untuk tentara Breton selama Perang Perancis-Jerman. Kartu pos ini bertuliskan ukiran medan perang, dengan tangan ditumpuk, di sekitar ruang untuk alamat.
Kartu pos yang bertuliskan ukiran kecil muncul pada tahun 1870-an di Jerman dan Austria, tetapi di Inggris penerbitannya tidak memungkinkan sampai tahun 1894, ketika kantor pos melepaskan hak untuk membebankan tarif huruf pada kartu apa pun selain kartu resmi.
Desainer terhambat oleh aturan yang melarang korespondensi di sisi yang membawa alamat. Aturan ini dihapuskan di Inggris pada tahun 1897, di Perancis pada tahun 1903, di Jerman pada tahun 1905, dan di Amerika Serikat pada tahun 1907.
Seniman yang merancang kartu pos pada awal abad ke-20 termasuk Alphonse Mucha, Phil May, dan Louis Wain. Photomontage (superimposisi foto) dan kombinasi gambar dan fotografi diperkenalkan untuk kartu pos. Pada awalnya diwarnai dengan tangan, pencetakan warna foto diadopsi oleh Edwin Bamforth, yang kartu "lagu dan nyanyiannya" menjadi sangat populer selama Perang Dunia I.
Mengumpulkan kartu pos bergambar adalah hobi yang sangat populer pada dekade pertama abad ke-20. Masyarakat dan jurnal yang berurusan dengan kartu pos ada di banyak negara, sebuah tren yang berlanjut hingga abad ke-21.
Kartu pos tetap menjadi barang penting dalam perdagangan alat tulis. Tidak hal nya diluar negeri tetapi di Indonesia juga kena dampaknya. Tetapi bagaimana awal mula kartu pos di Indonesia? lanjut baca ya
Generasi kartu pos pertama di Indonesia mulai diterbitkan pada 1874 dan dikeluarkan oleh pos negara. Ukuran kartu pos sekitar 9x12 sentimeter. Pada awalnya kartu pos yang beredar masih belum bergambar.
Terdapat sisi kosong untuk menulis surat, sementara di baliknya adalah sisi alamat dengan prangko yang sudah tercetak, sehingga secara otomatis si pengirim tak perlu lagi membeli perangko karena harga jual kartu pos sekaligus sudah termasuk biaya pengirimannya.
Pada 1890-an kartu pos bergambar diterbitkan oleh penerbitan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pos negara. Sebelum 1906, pada sisi alamat kartu pos hanya diperuntukkan menulis alamat saja dan tidak boleh ditulisi dengan tulisan lain sesuai peraturan Union Postale Universelle (UPU), oleh karena itu kartu pos dari masa sebelum 1906 hanya menyisakan tempat kosong yang sempit di samping gambar sebagai tempat untuk menulis pesan.
Setelah 1906, kartu pos mempunyai sisi belakang yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian kanan diperuntukan untuk alamat dan bagian kiri untuk surat, sehingga gambar dapat mencakup seluruh sisi tanpa menyediakan tempat kosong untuk tulisan.
Pada saat itu teknik percetakan kartu pos masih menggunakan litografi. Litografi merupakan sebuah metode untuk percetakan di atas permukaan licin, dan juga sebuah cara untuk memproduksi semi konduktor dan peralatan MEMS.
Kebanyakan kartu pos di ambil dari foto, namun dengan kondisi foto yang masih hitam putih. Sedang kartu pos berwarna biasanya di produksi dengan menggunakan pewarnaan manual dengan kuas halus, seperti mewarnai.
Sekitar 1920-an, kartu pos foto hitam putih bisa langsung dicetak dari klise foto, namun biaya produksinya masih mahal. Baru pada era 1950-an kartu pos foto menggeser kartu pos cetak.
Setelah mengetahui sejarah kartu pos di dunia dan di Indonesia, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kartu pos memiliki nilai sejarah bagi kemerdekaan Indonesia bahkan sebelum Indonesia merdeka. Saat ini kartu pos memang sudah sedikit terlupakan oleh generasi penerus.
Sudah jarang hari ini kita berkomunikasi dengan media cetak tersebut. Jika kita melihat sisi positif nya, kesempatan ini dapat kita gunakan sebagai media yang unik untuk berkomunikasi terutama untuk client Anda.
Berikan keindahan dan pandangan menarik dengan desain kartu pos buatan kamu sendiri
Bagi Anda yang ingin menggunakan kartu pos untuk media alternatif berkomunikasi dengan client Anda dan ingin membuat sendiri kartu pos Anda.
Berikut adalah ukuran kartu pos standar indonesia yang telah dirumuskan mencakup ukuran minimal dan ukuran maksimal kartu pos yang memenuhi syarat sebagai ukuran standar internasional untuk diposkan di Indonesia. Standar ini juga berlaku bagi kartu pos bercetakan prangko dan kartu pos bergambar.
Setiap kartu pos harus memenuhi persyaratan ukuran maksimal 120 x 235 mm dengan toleransi 2 mm dan ukuran minimal 90 x 140 mm dengan toleransi 2 mm. Kartu pos harus berbentuk persegi panjang yang keempat sudutnya kartu pos harus membentuk sudut 90 derajat.
Kartu pos memiliki berat minimal 1,5 gram dan maksimal 3 gram dengan ketebalan minimal 0,2 mm dan maksimal 0,25 mm. Bagian belakang kartu pos dapat Anda custom sendiri dengan logo Anda ataupun polos.
Adapun persyaratan tambahan untuk ukuran kartu pos Indonesia :
Jenis kertas yang digunakan untuk kartu pos :
Adapun cara menguji kertas kartu pos, diantaranya :
Bagaimana? Cukup simple? ternyata tidak ya. Kartu pos bukan sembarang barang untuk dibuat sendiri. Oleh karena itu Anda bisa menyerahkannya kepada kami.
Printyuk sudah 30 tahun dibidang printing tentu sangat mengerti tentang standar dan kualitas yang kami hasilkan. Jika Anda masih kebingungan juga silahkan hubungi kami pada nomor yang tertera diatas website kami atau Anda bisa langsung klik B2b pada kolom atas untuk mendapatkan penawaran langsung oleh sales kami.